Hematokrit: Definisi, Nilai Normal, dan Nilai Tidak Normal
DokterSehat.Com – Mungkin beberapa di antara kita sering kali mendengar istilah hematokrit atau Hct. Nilai Hct dinyatakan dalam bentuk persentase dalam hasil laboratorium. Tinggi atau rendahnya nilai Hct apat membantu dokter untuk menegakan suatu diagnosa dan menilai perkembangan pengobatan dari suatu penyakit.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang Hct ini, marilah membaca penjelasan ini lebih lanjut. Penjelasan ini berisi hal-hal yang terkait dengan hematokrit seperti tes dan bagaimana cara mengukurnya, nilai normal Hct, dan apa yang terjadi bila nilai Hct terlalu tinggi atau rendah, dan juga cara mengatasi bila kadar hematokrit tidak normal.
Apa itu tes Hematokrit (Hct)?
Tes hematokrit (Hct) adalah sebuah tes yang membandingkan proporsi sel darah merah dengan volume semua komponen darah (sel darah merah, sel darah putih, trombosit dan plasma darah) itu sendiri secara bersamaan.
Tes hematokrit merupakan bagian dari pemeriksaan darah lengkap (Complete Blood Count), dan hasilnya dinyatakan dalam bentuk presentase. Sebagai contoh, nilai hematokrit 40% berarti bahwa ada 40 mililiter sel darah merah dalam 100 mililiter darah. Tes hematokrit biasa dilakukan untuk melakukan pengujian anemia, leukimia, dan kekurangan gizi
Prosedur pemeriksaan hematokrit
Sebenarnya, didalam persiapan prosedur pemeriksaan hematokrit tidak memerlukan persiapan khusus apapun. Namun, Apabila petugas kesehatan memerlukan beberapa pemeriksaan lain dan memerlukan sampel darah lebih banyak, ada kemungkinan Anda perlu menjalani puasa selama beberapa jam sebelum tes dilakukan.
Nilai normal hematokrit
Kadar normal hematokrit tidak dipukul rata untuk semua orang. Kisaran normal hematokrit dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hematokrit yang normal di antaranya adalah usia dan jenis kelamin, kehamilan, ketinggian tempat tinggal, dan metode tes hematokrit.
Berikut ini adalah kadar normal hematokrit untuk beberapa kategori:
- Bayi baru lahir: sekitar 50% – 70%
- Bayi usia 1 minggu: sekitar 37% – 49%
- Bayi usia 3 bulan: sekitar 30% – 36%
- Bayi usia 1 tahun: sekitar 28% – 45%
- Anak-anak : sekitar 36% – 40%
- Pria dewasa: sekitar 38% – 50%
- Wanita dewasa: sekitar 36% – 46%
Sumber: (Pomorski Uniwersytet Medycznyw Szczecinie)
Nilai hematokrit rendah
Merupakan suatu keadaan dimana kadar Hct seseorang rendah atau dibawah nilai normal. Kondisi ini dapat ditemukan pada seseorang yang mengalami suatu penyakit tertentu seperti:
1. Anemia
Merupakan suatu keadaan kurangnya volume darah dalam tubuh kita, yang dinyatakan dalam Hb (Haemoglobin). Keadaan ini juga akan secara langsung berdampak pada penurunan nilai Hct dalam tubuh seseorang. Kondisi anemia lainnya yang juga mempengaruhi penurunan Hct antara lain:
Anemia defisiensi besi
Merupakan jenis anemia yang berhubungan dengan penurunan kadar zat besi (Fe) dalam Hb, yang dimana telah dijelaskan sebelumnya dengan penurunan nilai Hb, juga akan menyebabkan penurunan nilai dari Hct.
Anemia Megaloblastic
Merupakan anemia yang berhubungan dengan kurangnya asupan asam folat dan vitamin B12. Sama halnya dengan Fe, kekurangan asam folat dan B12 juga akan menyebabkan penurunan nilai Hb.
2. Penyakit ginjal kronis
Pada pasien-pasien dengan penyakit ginjal kronis, penurunan kadar Hct biasanya berhubungan dengan penurunan produktifiktas hormon eritropoietin, yang merupakan hormon penting didalam pembentukan sel darah.
3. Penyakit sumsum tulang
Sumsum tulang juga merupakan salah satu tempat untuk memproduksi sel darah merah.
4. Penyakit kanker
Pasien dengan penyakit kanker seperti: leukemia, limfoma, atau multiple myeloma juga memberi efek penurunan pada nilai Hct secara tidak langsung.
Nilai hematokrit tinggi
Sebaliknya, nilai Hct yang melebihi nilai normal atau tinggi juga dapat ditemukan ada orang dengan keadaan:
1. Dehidrasi
Orang-orang yang mengalami dehidrasi biasanya memiliki nilai hematokrit tinggi. Jika volume cairan tubuh menurun, maka akan menurunkan volume cairan darah. Hal ini membuat perbandingan jumlah volume sel darah merah dengan volume cairan darah meningkat.
Cara mengembalikan nilai normal hematokit bila Anda kekurangan cairan adalah dengan memperbanyak konsumsi cairan.
2. Penyakit paru
Penyakit paru bisa berakibat pada kemampuan menyerap oksigen ke dalam tubuh. Penurunan penyerapan jumlah oksigen akan merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak sel darah merah. Hal inilah yang membuat nilai hematokrit tinggi.
3. Penyakit jantung kongenital
Nilai hematokrit tinggi bisa juga terjadi pada seseorang yang mengalami penyakit jantung kongenital. Penyakit jantung kongenital yang membuat kedua sisi jantung terhubung secara tidak normal.
Hal tersebut berakibat pada penurunan kadar oksigen di dalam darah. Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen, maka tubuh akan meningkatkan jumlah produksi sel darah merah.
4. Polycythemia vera
Polycythemia vera adalah sebuah penyakit langka di mana tubuh memproduksi sel darah merah secara berlebih. Akibatnya, nilai hematokrit pun menjadi tinggi.
Informasi ini telah ditinjau oleh dr. Antonius Hapindra
Sumber:
- Pomorski Uniwersytet Medycznyw Szczecinie: Hematocrit (Packed Cell Volume – PCV). https://www.pum.edu.pl/__data/assets/file/0008/24110/unit2-medical-Hematocrit.pdf [diakses pada 27 Maret 2019]
- Unhas: dr. Mansyur Arif. 2015. Penuntun Praktikum Hematologi. https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2015/04/MANUAL-CSL-1-HEMATOLOGI-2.pdf [diakses pada 27 Maret 2019]
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Response to "Hematokrit: Definisi, Nilai Normal, dan Nilai Tidak Normal"
Post a Comment