Kanker Penis: Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mengatasinya
DokterSehat.Com – Masalah penis yang umum terjadi pada pria biasanya sekitar ejakulasi dini atau gangguan ereksi. Dua masalah ini sering sekali menjadi perhatian pria meski ada gangguan lain yang seharusnya tetap diwaspadai. Gangguan itu adalah kanker penis pria yang bisa muncul pada bagian batang kemaluan dan menyebar ke area sekitarnya.
Kanker penis sebenarnya termasuk langka dan jarang terjadi pada pria. Meski demikian, penyakit ini tetap saja mematikan kalau tidak segera diketahui dan diatasi. Berikut sedikit ulasan tentang kanker penis agar kita semua lebih waspada.
Penyebab kanker penis pria
Kanker penis cukup langka dan pertumbuhannya memakan waktu cukup lama. Secara umum, penyakit ini disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini:
- Infeksi virus HPV. Virus ini memiliki beberapa jenis strain yang tidak hanya menyebabkan kutil kelamin saja, tapi juga kanker. Virus ini kalau terpapar ke vagina dalam bisa memicu juga kanker serviks yang berbahaya.
- Infeksi HIV stadium 3 atau sudah masuk ke kondisi AIDS. Pada kondisi ini daya tahan tubuh akan anjlok. Berbagai penyakit akan mudah sekali masuk termasuk kanker penis.
- Cairan tubuh dan kotoran yang terperangkap di kulup atau foreskin. Kondisi ini kerap terjadi pada mereka yang tidak sunat dan tidak bisa membersihkan penisnya dengan baik.
Faktor risiko kanker penis
Seorang pria bisa mengalami kanker penis dan dengan faktor risiko tertentu, kemungkinan kanker tumbuh akan jauh lebih besar. Berikut beberapa faktor risiko yang harus diwaspadai:
- Memiliki gaya hidup yang buruk dan mengalami obesitas.
- Berusia lebih dari 65 tahun. Kanker penis biasanya tumbuh perlahan-lahan setelah terinfeksi di masa muda. Selanjutnya ketika masa tua tiba, infeksi HPV sudah memicu sel kanker untuk terus tumbuh.
- Sering merokok. Racun dari rokok akan memicu sel berbahaya itu semakin subur dan menurunkan daya tahan tubuh secara signifikan.
- Tidak sunat dan tidak bisa membersihkan penisnya dengan sempurna. Pria yang tidak sunat lebih sering memiliki kotoran di kulup penis sehingga kondisi seperti balantis hingga kanker bisa muncul.
Gejala kanker penis
Kanker penis yang terjadi pada pria menunjukkan gejala yang jelas. Kalau Anda merasa memiliki gejala kanker penis di bawah ini, sebaiknya segera memeriksakan diri!
- Muncul benjolan di sekitar kulit penis. Benjolan ini biasanya terus membesar dan cenderung sakit saat disentuh. Periksalah penis saat sedang lemas dan ereksi untuk mengetahui ada atau tidaknya benjolan yang mengganggu.
- Perubahan warna kulit penis menjadi lebih gelap dan abnormal.
- Di area penis akan muncul banyak sekali bisul. Bisul ini biasanya menyebabkan rasa nyeri dan kerap memicu perdarahan dan munculnya borok yang susah sembuh.
- Kulit di penis sedikit menebal dengan sendirinya.
- Penis juga akan mengeluarkan cairan tertentu dari uretra. Cairan ini mirip cairan keputihan pada wanita dengan aroma yang tidak sedap.
- Area kulit penis mengalami perdarahan dan sering memunculkan inflamasi.
- Saat ereksi terasa sakit sehingga pria tidak bisa mempertahankan kekerasan dari penisnya saat bercinta.
Cara mendiagnosis kanker penis
Kanker penis pria muncul perlahan-lahan dan biasanya akan memunculkan tanda dan masalah ketika stadiumnya tinggi. Oleh karena ini diagnosis dini harus dilakukan agar kondisi kanker bisa segera diketahui dan penanganan bisa segera dilakukan. Secara umum, diagnosis kanker penis dilakukan dengan beberapa metode seperti incisional biopsy dengan mengambil beberapa jaringan untuk sampel.
Selanjutnya, ada excisional biopsy yang dilakukan dengan mengambil bagian yang luka dan dicurigai sebagai kanker. Selanjutnya dengan mengambil sampel di kelenjar getah bening untuk sampel. Diagnosis lain yang tanpa tindakan operasi atau pengambilan sampel adalah CT scan, MRI, ultrasound, dan sinar X.
Penanganan kanker penis
Penanganan kanker penis pria dibagi menjadi dua, Kalau masih pada stadium awal, pasien akan diberi terapi laser dan pengambil jaringan yang terkena sebaran kanker. Selanjutnya diberi krim tertentu, pembekuan jaringan kanker, sunat untuk mereka yang memiliki kanker di kulup, dan operasi pembuangan lapisan jaringan yang terkena penyebaran.
Kalau kondisi kanker penis sudah ada pada tahap kronis atau memasuki stadium 3 dan 4, penanganan dilakukan dengan membuang semua atau sebagian kelenjar getah bening yang terkena, radiasi ke area yang terpapar, kemoterapi, dan tindakan ekstrem lain seperti panektomi atau pemotongan sebagian atau semua jaringan penis agar tidak menyebar ke mana-mana dan menyebabkan masalah yang lebih serius.
Tingkat kesembuhan penderita kanker penis
Kanker penis sebenarnya bisa ditangani dengan baik kalau segera didiagnosis dan diobati. Angka dari kesembuhan atau peluang hidup dari seorang pria penderita kanker penis pun berbeda-beda. Umumnya penyakit ini memiliki skala 5 tahunan dengan persentase di bawah ini.
- Kanker stadium 1 dan 2. Pada stadium ini seorang pria masih memiliki peluang hidup hingga 85 persen.
- Kanker stadium 3 dan 4 memiliki peluang hidup sebesar 59 persen. Pada kanker stadium 4 harus memiliki catatan berupa penyebaran belum berjalan ke organ lain.
- Kanker stadium 4 memiliki peluang bertahan hidup sebesar 11 persen karena menimbulkan komplikasi ke organ lain yang ada di sekitarnya.
Persentase ini hanya perkiraan saja. Pasalnya penelitian tentang kanker penis jarang terjadi mengingat penyakitnya cukup langkap. Angka harapan hidup bisa meningkat atau menurun tergantung pada gaya hidup dan penanganan.
Itulah sekilas tentang kanker penis pria yang cukup berbahaya dan berisiko. Kira-kira apa saja yang paling rentan membuat pria jadi terkena gangguan ini? Semoga organ seksual dan reproduksi kita semua, selalu sehat, ya!
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Response to "Kanker Penis: Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mengatasinya"
Post a Comment